blog search
Minggu, 28 Maret 2010
melumpuhkan angan dan teman.
jika bicara tentang dia, tidak optimis untuk mendapatkan kembali. memang sih aku nggak ada usaha apa-apa untuk menjalin cinta lagi, namun aku sungguh ingin dia tahu aku masih disini. bukan punya orang lain. selama itu, semua berfikir untuk dia yang terbaik. namun setelah tanggal itu, aku memilih membuat jalanku sendiri. membuat satu tujuan yang dianggap impossible sama orang lain. karena aku menyadari, hidup hanya sementara, kita akan kembali kepadaNYA... hal itu membuat aku berfikir akan manfaat dari hidup, aku beruntung menjadi seorang laki-laki, tidak cacat dan tidak stress.
hari ini penuh dengan aktivitas tatkala siang ataupun malam, tidak ada jawaban apapun tentangnya atau kabar sehat darinya yang ku dengar. mungkin semua telah diatur, bahwa aku memang bukan untuk dia. semua menjawab tentang keberadaan ku, peninggalan itu membuat jiwa ini keruh seperti oli bekas. seperti malam yang menutupi birunya langit. semua itu membuka pintu kenegativan aku, hari itu kembali saat aku masih kelas 1 SMP, membuat geger akan kelakuanku. selalu melakukan tindakan yang menghisap. membuat semua paru-paru kotor akan yang ku hisap.
mencoba berlari mengejar angan sendiri tanpa dorongan meski jauh, tanpa senyuman dan tanpa rasa kasih sayang. kembali melakukan hal seperti itu, bahkan minum. 6 bulan aku jalani dan semuanya bekerja pada tubuhku, aku sering sakit dan tak peduli akan kenangan yang mempunyai ruang bagai bunga. tak ingat apa-apa lagi, sampai hari itu, kalung terlepas terjatuh di sisi jalan. tengok kanan membuat hati tak tenang. berlari sekencang mungkin dan menggenggam sebuah kalung NEAR, sampai suatu ketika pelarian jauh kulakukan untuk mengasingkan kalung itu dan coba mengatakan aku lupa. namun, perasaan itu menjadi darah dagingku. perlahan kutatapi kalung itu, menjawab sebuah harapan baru dan kenangan indah saat kupakai bermain basket . karena tak tahu kenapa, menjadi sulit untuk menjauh dari benda itu.
hari-hari kulewati dengan rasa bijak dan semangat yang mulai tinggi, membiasakan diri setelah semuanya berakhir tanpa syarat dan tanpa isyarat, menjadi moment paling indah dalam diri. karena aku yang merasakannya saat itu. hujan turun, membuatku menunggu hujan di halte johar sendiri. mencari ruko perangkai bunga untuk memberi. tetapi, cuaca tak mendukung akan kepergianku. perlahan-lahan aku jalan dengan rintinya hujan, saat malam. aku pulang ke rumah, namun aku tak bisa tidur karena semua belum terselesaikan, sepihak saja yang memenggal ikatan itu. dengan rasa kecewa berat... aku ikhlas.
aku mengerti semua orang banyak yang menginginkan dia, sehingga aku coba lunakkan hati ini untuk bersabar dan coba melepaskannya. melepaskannya tak semudah apa yang sobat fikirkan, tak semudah untuk membiarkannya pergi. tapi, aku lakukan dengan perlahan-lahan, membuka hati baru dengan usaha walaupun kunci untuk membukanya telah aku buang, agar aku tetap bersamanya. sepulang dari sekolah, aku nongkrong dengan teman-teman SMA ku, berfoya-foya dan mengatakan aku bukanlah seorang hadyt, tetapi seorang yang tak punya otak.
perjalanan rohani dan jasmani ku semakin menurun, tak bisa menghindarkan dari rumah sakit. hari itu aku dirawat, dengan rasa sakit jasmani dan memilukan di hati, seorang mama darinya berkata tentang satu hal untuk tetap menjaga nya dan memberikan contoh yang baik, fikiran yang selalu timbil saat mengingatnya dan melewati tempat yang telah dilewati bersamanya. aku tidur total selama 2 hari, karena obat bius. perjalanan malam dan sunyi aku jalani di RS itu. mengetahui apa tujuanku kedepan dan aku mau jadi apa. semakin bercabang dan mnembus semuanya, memecahkan cangkang kenangan yang membuatku berfikir karena bukan hanya aku saja yang berhak memilikinya.
namun pada harini, kutulis artikel ini bukan karena hati ini masih kecewa dan broken heart. namun, aku membuka memori dulu saat aku masih learn in junior. banyak banget kejadian-kejadian saat semuanya masih bersatu dan berpadu layaknya yin-yang. kisah yang mengisahkan seorang pasangan yang menjalani dengan ketulusan tanpa terpengaruh. memikul berat celaan apa kata orang, yin-yang yang bersatu selalu menepati janji-janjinya. menjadi terbiasa oleh janji janji yang telah mengujiku pada saat kubersama. namun semua menjadi pelajaran, membahagiakan orang itu penting dengan kasih sayang, menepati janji dengan senyuman dan menjadi seorang yang selalu ada dan berada dalam hal pertemanan. dan membuat kita sadar akan kesetiaan, pada saat seorang ditinggalkan dan dijauhkan oleh semua, mencoba mengerti perasaan dan tindakan, bersama ika mencoba meyakininya akan pertemanan dan ahirnya persatuan kembali untuknya.
kejadian yang dilakukannya membuat seorang temanku menjadi kecewa akan dirinya, peninggalan rasa yang telah ditemaninya saat rekan menjauh menjadi moment terburuk mngapa tmanku melakukannya. Begitu pula aku .
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar